PROFIL

Sejarah Singkat SDIT Jumapolo

SDIT Jumapolo didirikan pada tahun 2006 dengan nama Sekolah Dasar Islam Internasional atau kemudian dikenal dengan sebutan SDII. Sekolah ini menjadi Sekolah Dasar berbasis pendidikan terpadu pertama yang mempelopori berdirinya Sekolah Dasar sejenis di wilayah kecamatan 4 J (Jumapolo, Jumantono, Jatiyoso dan Jatipuro). Sebagai penggagasnya adalah H.Zainal Arifin S.Th.I, MA, M.pd yang merupakan alumni PM. Darussalam Gontor Ponorogo dan Fresh Graduate dari Universitas Islam International Islamabad Pakistan, yang kemudian didesain dan dikembangkan oleh 3 (TIGA) alumni santri lainnya dari PM. Gontor dan PP. Al-Mawaddah lintas generasi yaitu Nuruddin S.Ag, Simah S.Pd dan Siti Maesaroh S.H.I.

Karena pada saat itu di wilayah kecamatan Jumapolo perkembangan Islam belum progresif, maka ide pendirian SDII kemudian dibawa ke forum Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Jumapolo untuk kemudian mendapat dukungan dari banyak tokoh Islam untuk mempercepat proses pendirian. Untuk memenuhi salah satu syarat pendirian lembaga pendidikan swasta yang mengharuskan memiliki badan hukum yang sah. Namun demikian grand desain SDII adalah memadukan kurikulum Pendidikan Nasional dan Kurikulum Pondok Modern dimana kebijakannya selalu mengikuti kebijakan kementrian Pendidikan Nasional dengan mengedepankan pembelajaran berbasis Islam serta menerapkan pembiasaan kedisiplinan sehari-hari dan memfasilitasi kegiatan non akademis yang beragam untuk mengembangkan multiple intelligence atau kecerdasan majemuk peserta didiknya. Pada perjalanannya SDII yang semula memiliki 24 murid diawal berdirinya, kemudian mendapat respon positif dari masyarakat luas.  Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan putra/putrinya belajar di SDII yang mana ditahun pertama masih menempati salah satu ruangan di kompleks TK Aisyiyah Jumapolo, kemudian berpindah lokasi yang sebelumnya digunakan oleh SMP PENDA Jumapolo yaitu di jalan raya Jumapolo KM. 01 hingga saat ini. Langkah legalisasi sekolahpun berlanjut ke tahap pengajuan Ijin operasional yang mengharuskan SDII berubah nama menjadi Sekolah Dasar Islam Terpadu atau kemudian dikenal sebagai SDIT Jumapolo. Hingga saat ini, SDIT Jumapolo memiliki 18 kelas termasuk  satu diantaranya kelas tahfidz dan telah meluluskan sebanyak 14 angkatan yang kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik dan tersebar di  Sekolah Negeri maupun swasta, dalam dan luar kota Karanganyar. Keseriusan SDIT Jumapolo dalam pembuatan sistem dan pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang sangat progresif hingga saat ini sudah dapat dirasakan dampaknya bagi kemajuan pendidikan di 4 wilayah kecamatan (4J) khususnya dan kabupaten Karanganyar pada umumnya. Pencapaian ini sudah selaras dengan misi SDIT Jumapolo “ Terwujudnya insan yang disiplin bertaqwa dan bertanggungjawab serta berwawasan lingkungan.. Apresiasi yang luar biasa dari pemerintah dan stake holder lainnya juga telah didapat SDIT Jumapolo dengan penganugerahan Karanganyar Award 2017 Katagori Pendidikan Karakter dan Penghargaan Nasional berupa Indonesia Best Of Award 2019 Kategori Best Winner Indonesia School Of Quality Awards yaitu The Best favorit Elementary School.